Dua Peneliti Universitas Jember Masuk Daftar Dua Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia 2024
Jember, 24 September 2024
Universitas Jember (UNEJ) menempatkan dua penelitinya dalam daftar Dua Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia tahun 2024 versi Stanford University bersama Elsevier BV. Keduanya adalah Prof. Drs. Bambang Kuswandi, M.Sc., PhD., dari Fakultas Farmasi dan Dr. Ir. Mochamad Asrofi, ST., dari Fakultas Teknik. Istimewanya, dari 150 orang peneliti Indonesia yang masuk daftar tersebut, Prof. Bambang Kuswandi berada di peringkat keenam.
Bagi Prof. Bambang Kuswandi yang pakar di bidang sensor dan bio sensor, pencapaian tahun ini berarti mengulangi keberhasilannya selama tiga tahun berturut-turut berada di kelompok sepuluh besar peneliti Indonesia yang masuk dalam daftar Dua Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia versi Stanford University bersama Elsevier BV. Sementara bagi Mochamad Asrofi tahun ini menjadi tahun kedua masuk dalam daftar peneliti dunia yang produktif dari Indonesia.
“Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak maka peneliti UNEJ konsisten masuk dalam daftar Dua Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia versi Stanford University bersama Elsevier BV. Semoga keberhasilan kami berdua ini menjadi pemicu makin banyak peneliti UNEJ yang produktif meneliti dan mempublikasikan di jurnal ilmiah bereputasi khususnya jurnal ilmiah bertaraf internasional,” ungkap Prof. Bambang Kuswandi yang juga Wakil Rektor IV bidang Perencanaan Kerja Sama dan Sistem Informasi UNEJ.
Sebagai informasi, daftar Dua Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia versi Stanford University bersama Elsevier BV mencatat rekam jejak para peneliti dunia yang aktif melakukan penelitian dan publikasi di jurnal ilmiah bereputasi tingkat internasional. Data yang dicatat semisal informasi mengenai jumlah publikasi internasional, metrik kutipan dan lainnya. Para ilmuwan dikelompokkan dalam 22 bidang ilmu dan 174 sub bidang ilmu.
Dari data yang ada, penelitian yang dihasilkan oleh Prof. Bambang Kuswandi telah disitasi atau dirujuk oleh 3.977 para peneliti di seluruh dunia. Sementara itu ada 2.599 peneliti yang menjadikan penelitian Mochamad Asrofi sebagai rujukan. Uniknya, kedua peneliti UNEJ ini juga menyempatkan berkolaborasi bersama, Prof. Bambang Kuswandi meneliti sensor makanan sementara Mochamad Asrofi meneliti kemasan makanannya. Untuk diketahui, Mochamad Asrofi peneliti muda Fakultas Teknik ini fokus pada pengembangan material berbahan organik atau biodegradable.
Keberhasilan dua peneliti UNEJ mendapatkan apresiasi dari Rektor, Iwan Taruna. Menurutnya UNEJ terus berkomitmen mendorong dosen untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian. “Beberapa kebijakan yang dilakukan untuk mendorong dosen makin giat meneliti diantaranya kebijakan revitalisasi kelompok riset, pemberian insentif penelitian dan penyediaan sarana dan prasarana laboratorium. Dengan kebijakan tersebut saya berharap makin banyak peneliti UNEJ yang berprestasi,” pungkas Iwan Taruna. (iim)