Cegah Stunting di Indonesia, Peneliti Kimia FMIPA UNEJ Kembangkan Pupuk Organik
Berpartisipasi program pemerintah dalam usaha mencegah stunting, tim peneliti Jurusan Kimia FMIPA UNEJ kembangkan pupuk organik hidrolisat ikan. Penggunaan pupuk organik pada tanaman padi dapat menghasilkan beras sosoh yang memilki kandungan yang tinggi mineral penting, yaitu zink dan besi. Beras dengan kandungan zink tinggi diperlukan guna mengurangi terjadinya stunting dan besi yang tinggi membantu mengurangi anemia serta menjaga daya tahan tubuh. Hal itu terungkap saat acara sosialisasi pupuk organik pada masyarakat petani di Desa Karangrejo Kabupaten Jember.
Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D, peneliti dari Jurusan Kimia FMIPA UNEJ mengatakan bahwa tim tidak pernah mengajari petani bercocok tanam, tapi mendampingi petani dalam menggunakan pupuk hidrolisat ikan. Pupuk organik hidrolisat ikan atau dikenal dengan pupuk organik Tirta Sari Mina telah melalui beberapa kali penelitian sejak 2009 yang lalu. “Setelah diteliti, tahun 2014 kita mulai ujicoba hingga menghasilkan tulisan ilmiah tentang cara mudah meningkatkan produksi padi dengan kandungan zinc dan besi yang tinggi menggunakan pupuk hidrolisat ikan,” ungkapnya.
Beras yang dihasilkan dari padi yang dipupuk dengan pupuk hidrolisat akan hasilkan zinc tinggi yang diperlukan kerja enzim dalam proses metabolisme tubuh. “Kita tahu penyebab stunting, salah satunya adalah rendahnya asupan zinc, dengan beras yang dipupuk hidrolisat ikan akan meningkatkan kualitas zinc yang terkadung pada bahan pangan pokok yaitu beras,” jelasnya. Disampaikan juga, penelitian ini bisa dibilang lebih dulu dilakukan dibanding dengan diedarkannya padi Inpari IR Nutrizinc sekitar tahun 2020 yang diklaim berpotensi mengandung zink hingga 34 ppm, meskipun kadar zinc dalam beras yang dihasilkan sebenarnya sangat bervariasi, 8,7-34 ppm dari padi yang ditanam di daerah-daerah yang berbeda.
Kandungan zinc dalam beras sosoh berbagai varietas menggunakan pupuk hisdrosat ikan mencapai 28 ppm dan besi hingga 15 ppm. Selain kandungan zinc yang tinggi, keunggulan penggunaan pupuk hidrolisat ikan pada padi adalah tanaman lebih cepat berbuah dan panen, hasil panen meningkat, mengurangi serangan hama tanaman karena tidak disukai serangga seperti wereng, walang sangit dan lalat buah, dan terpenting juga tidak membahayakan lingkungan. "Meningkatnya zinc dan besi dalam beras indikasinya juga mudah diprediksi, dengan melihat meningkatnya berat panen, berat gabah perkarung atau berat per 1000 butir gabah, maka zinc otomatis akan ikut naik juga," pungkasnya. (yok)